Si kepala batu berjalan tak tahu malu
Seribu kali seribu kembali ke satu pintu
Kadang ia yang ditendang
Kadang ia yang menggelandang
Kadang ia memaksakan
Kadang ia dipersilahkan
Si kepala batu hanya tahu sesuatu
Tempat itulah rumahnya satu
Bangunan kecil sehangat mentari
Meski jutaan kali beri ia sakit hati
Si kepala batu tak menimbun dengki
Ia hanya takut hancur sendiri
Tak apa terluka sebelanga, katanya
Asal cinta tak lepas dari genggamnya
..Lagi. Sudah cukup tempo kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar